METODE ANALISIS VEGETASI
Kelompok 8 terdiri dari Hattahin, Dista ariyani, Rita kurniati dan nurlaila menjelaskan tentang nalisis vegetasi :
Berdasarkan penjelasan pemateri analisis vegetasi diartikan seebagai suatu cara mempelajari susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari kumpulan tumbuh-tumbuhan. Metodologi Analisis Vegetasi terdiri atas tiga macam yaitu : Metode Destruktif, Metode Florostika, Metode Non Floristika. Metode Destruktif : Metode ini umumnya dilakukan untuk bentuk bentuk vegetasi yang sederhana, dengan ukuran luas pencuplikan antara satu meter persegi sampai lima meter persegi. Metode Florostika: Metode ini mengungkapkan vegetasi berdasarkan bentuk hidupnya, jadi pembagian dunia tumbuhan secara taksonomi sama sekali di abaikan, metode ini membuat klasifikasi tersendiri dengan dasar-dasar tertentu. Metode Non Floristika : Metode ini dapat menentukan kekayaan floristika atau keanekaragaman dari berbagai bentuk vegetasi.
Selain metode diatas pemateri menambahkan pula jenis metode yang lain yang sudah kami laksanakan pada saat praktikum lapang, yaitu : Metode Garis, Metode titik,dan Metode kudrat.Metode Garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Metode titik pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut. Metode kudrat Metode ini menggunakan petak. Metode ini meliki 4 jenis yaitu : Liat quadrat, Count/list count quadrat, Cover quadrat (basal area kuadrat) , dan Chart quadrat
Diskusi kali ini pemateri membuka 3 pertanyaan. Pertanyaan pertama dari Prieska tentang hutan primer dan hutan sekunder, pemateri menjawab : hutan primer merupakn hutan yang masih alami sedang sekunder sudah dijamh oleh manusia.Pertanyaan kedua saya diberi kesempatan untuk bertanya, saya menanyakan tentang sebuah peta vegetasi yang ditanyangkan dalam presentasi, pada peta vegetasi tersebut menggunakan metode analisis vegetasi apa? Pemateri menjawab pada peta vegetasi yang disajikan menggunakan metode nonforestika dimana metode ini dapat menentukan kekayaan floristika atau keanekaragaman dari berbagai bentuk vegetasi. Pertanyaan ketiga dari fitri tentang metode mana yang lebih efien untuk digunakan apakah metode garis ataukah kuadrat? Hatta menjawab bahwa metode yang paling efisien digunakan adalah metode garis, karena merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek”.
Dalam hal ini saya kurang setuju pada pernyataan pemateri tentang jawaban pertanyaan kegita dari fitri soal metode yang efisien yang digunakan. Saya berpendapat semua metode yang baik berupa garis maupun kuadrat pada dasarnya sudah sama sama efisien, akan tetapi bergantung pada kondisi hutan serta tujuan dilaksanakan analisis vegetasinya. Metode manapun yang dipilih yang penting adalah harus disesuaikan dengan tujuan kajian, luas atau sempitnya yang ingin diungkapkan, keahlian dalam bidang botani dari pelaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar